Dari Pinggir Jalan Menuju atas Awan PART 1
Hai sobat, sudah lama sekali saya gak nulis di Blog ini, terakhir nulis Desember 2016. Setelah sekian lama fakum ada banyak sekali hal yang ingin saya bagi, saking banyaknya sampe bingung harus mulai dari mana. Kita mulai dari yang sederhana saja yah.
Sederhana dalam berfikir dan sederhana dalam bertindak. Banyak dari kita yang ribet dalam menghadapi hal yang begitu sederhana, begitu juga dengan saya. Baru-baru ini saya menemukan satu hal yang luar biasa, itu adalah sesuatu yang selama ini saya cintai tapi juga saya pandang sebelah mata. Berawal dari pertemuan saya dengan seseorang, sebut saja Mr. One. Beliau seorang pengusaha kelas menengah yang memiliki sebuah toko di pinggir jalan berukuran 3x6 meter, tidak besar memang tapi dibalik semua itu dimata saya beliau adalah seorang yang visioner, pekerja keras, dan kekinian.
Setelah perkenalan itu hampir setiap malam saya habiskan waktu untuk ngopi bareng di lapak beliau sambil berbincang ringan, nyaris tidak ada kendala bahasa ataupun "garing" dari setiap perbincangan kita karna kebetulan saya dan beliau berasal dari daerah yang sama dan sama-sama merantau di salah satu kota kecil di Indonesia. Semakin hari semakin dekat dan beliau semakin terbuka, begitupun saya.
MODEL & JENIS BISNIS MR.ONE
Sudah saya singgung di awal, beliau seorang pengusaha menengah yang mempunyai toko kecil di pinggir jalan. Dari toko kecil itu, apa yang sebenarnya dipasarkan Mr. One? Disana beliau menjual Jasa Desain Interior termasuk menjual perlengkapannya seperti gordyn, wallpaper, vinyl, dan lain-lain. Dari model dan jenis bisnis seperti ini lantas berapa perolehan beliau setiap bulannya? Tentu BESAR dan KECIL. Besar ketika banyak Pelanggan, dan kecil ketika sepi Pelanggan, lalu mana yang lebih sering.. Besarnya atau Kecilnya? Tentu Kecilnya karena tidak setiap hari orang butuh peralatan semacam itu. Dalam sebulan bisa mendapat 5 Pelangganpun itu sudah sangat bagus, tuturnya. Bahkan sering tidak satupun pelanggan didapatnya dalam sebulan.
Dari kondisi seperti ini berapa lama kira2 beliau bisa bertahan dalam bisnisnya? Menurut saya tidak akan lama, tapi beliau adalah seorang pekerja keras yang tidak patah semangat. Ketika toko sepi beliau pergi keluar rumah untuk memperoleh market yang lebih luas, menggunakan sepeda motornya beliau menyusuri sudut-sudut Desa dan melakukan pengintaian terhadap rumah-rumah penduduk yang belum memiliki perlangkapan seperti di atas.
Dengan cara "manual" seperti ini beliau sedikit berhasil menolong bisnisnya, tapi tidak efektif menurut saya.
IMAJINASI DAN INOVASI MR.ONE
Bukan GENERASI "Z" alias Kids Zaman Now tapi beliau selalu aktif di dunia Maya, dan itu yang saya sebut Kekinian. Beliau melihat peluang besar di Internet, ada banyak pelaku bisnis di bidang yang sama tapi sedikit sekali yang memasarkannya melalui internet.
Sudah terlalu panjang, mari kita lanjut ke PART 2.
Sederhana dalam berfikir dan sederhana dalam bertindak. Banyak dari kita yang ribet dalam menghadapi hal yang begitu sederhana, begitu juga dengan saya. Baru-baru ini saya menemukan satu hal yang luar biasa, itu adalah sesuatu yang selama ini saya cintai tapi juga saya pandang sebelah mata. Berawal dari pertemuan saya dengan seseorang, sebut saja Mr. One. Beliau seorang pengusaha kelas menengah yang memiliki sebuah toko di pinggir jalan berukuran 3x6 meter, tidak besar memang tapi dibalik semua itu dimata saya beliau adalah seorang yang visioner, pekerja keras, dan kekinian.
Setelah perkenalan itu hampir setiap malam saya habiskan waktu untuk ngopi bareng di lapak beliau sambil berbincang ringan, nyaris tidak ada kendala bahasa ataupun "garing" dari setiap perbincangan kita karna kebetulan saya dan beliau berasal dari daerah yang sama dan sama-sama merantau di salah satu kota kecil di Indonesia. Semakin hari semakin dekat dan beliau semakin terbuka, begitupun saya.
MODEL & JENIS BISNIS MR.ONE
Sudah saya singgung di awal, beliau seorang pengusaha menengah yang mempunyai toko kecil di pinggir jalan. Dari toko kecil itu, apa yang sebenarnya dipasarkan Mr. One? Disana beliau menjual Jasa Desain Interior termasuk menjual perlengkapannya seperti gordyn, wallpaper, vinyl, dan lain-lain. Dari model dan jenis bisnis seperti ini lantas berapa perolehan beliau setiap bulannya? Tentu BESAR dan KECIL. Besar ketika banyak Pelanggan, dan kecil ketika sepi Pelanggan, lalu mana yang lebih sering.. Besarnya atau Kecilnya? Tentu Kecilnya karena tidak setiap hari orang butuh peralatan semacam itu. Dalam sebulan bisa mendapat 5 Pelangganpun itu sudah sangat bagus, tuturnya. Bahkan sering tidak satupun pelanggan didapatnya dalam sebulan.
Dari kondisi seperti ini berapa lama kira2 beliau bisa bertahan dalam bisnisnya? Menurut saya tidak akan lama, tapi beliau adalah seorang pekerja keras yang tidak patah semangat. Ketika toko sepi beliau pergi keluar rumah untuk memperoleh market yang lebih luas, menggunakan sepeda motornya beliau menyusuri sudut-sudut Desa dan melakukan pengintaian terhadap rumah-rumah penduduk yang belum memiliki perlangkapan seperti di atas.
Dengan cara "manual" seperti ini beliau sedikit berhasil menolong bisnisnya, tapi tidak efektif menurut saya.
IMAJINASI DAN INOVASI MR.ONE
Bukan GENERASI "Z" alias Kids Zaman Now tapi beliau selalu aktif di dunia Maya, dan itu yang saya sebut Kekinian. Beliau melihat peluang besar di Internet, ada banyak pelaku bisnis di bidang yang sama tapi sedikit sekali yang memasarkannya melalui internet.
Sudah terlalu panjang, mari kita lanjut ke PART 2.
Comments
Post a Comment